Pembina pemuda kami, sambil bergurau pernah berkomentar demikian, “Para pengurus pemuda suka pada narsis ya?” Alasannya, hampir di setiap kesempatan, kami para pengurus tidak pernah melewatkan acara berfoto-foto. Bagi kami, setiap momen harus diabadikan; sebagai tanda kenang-kenangan di masa depan. Mengenang masa lalu itu sangatlah penting, terutama untuk mengingat karya Tuhan di dalam hidup kita. Dan, ini pulalah yang Tuhan ingin agar kita lakukan. Sama seperti Tuhan, ketika Dia menyuruh bangsa Israel menyusun dua belas batu peringatan di tepi sungai Yordan. Tujuannya adalah untuk mengingat karya Tuhan yang memutuskan aliran Sungai Yordan, sehingga bangsa Israel dapat berjalan melaluinya. Batu peringatan ini bukan hanya bagi generasi mereka saja, melainkan juga bagi anak cucu mereka. Jika kita melupakan karya dan pimpinan Tuhan pada masa lampau, kita akan mudah mengeluh saat menghadapi masalah. Sebaliknya, jika kita terus mengingat karya dan kasih setia Tuhan, inilah yang menjadi modal kita untuk melangkah dalam iman walau tetap ada tan¬tangan di depan kita. Jika Tuhan telah memimpin kita pada masa lalu, bukankah Tuhan yang sama akan memimpin kita pada masa depan? Hal ini juga berlaku ketika kita mencapai kesuksesan, bahwa bukan karena kehebatan atau kepintaran kita mampu mencapainya, tetapi hanya karena kasih karunia Tuhan. Dengan demikian, tidak ada alasan untuk bermegah diri. Seberapa sering kita mengingat karya Tuhan dalam hidup kita?
(renuganharian.net)
(renuganharian.net)
Komentar
Posting Komentar