Langsung ke konten utama

Ibadah PPA "Integritas" Daniel 1:1-21


Syalom teman-teman kembali lagi dengan kami UPK-Kr. FT UNSRAT, terima kasih masih tetap setia membaca artikel-artikel kami. kali ini kami akan membagikan tentang Integritas, Apa sih Integritas? mau tau lebih tentang integritas tetap ikuti terus artikel ini. sebelum itu kami juga mau berterima kasih kepada teman yang sudah melayani di ibadah PPA kiranya dan pembicara yang telah mengambil bagian. kiranya Tuhan Yesus selalu Memberkati.

Oke Lansung Saja!

Pembacaan Firman Tuhan (Daniel 1:1-21)

1:1 Pada tahun yang ketiga pemerintahan Yoyakim, raja Yehuda, datanglah Nebukadnezar, raja Babel, ke Yerusalem, lalu mengepung kota itu. 
1:2 Tuhan menyerahkan Yoyakim, raja Yehuda, dan sebagian dari perkakas-perkakas di rumah Allah ke dalam tangannya. Semuanya itu dibawanya ke tanah Sinear, ke dalam rumah dewanya; perkakas-perkakas itu dibawanya ke dalam perbendaharaan dewanya. 
1:3 Lalu raja bertitah kepada Aspenas, kepala istananya, untuk membawa beberapa orang Israel, yang berasal dari keturunan raja dan dari kaum bangsawan, 
1:4 yakni orang-orang muda yang tidak ada sesuatu cela, yang berperawakan baik, yang memahami berbagai-bagai hikmat, berpengetahuan banyak dan yang mempunyai pengertian tentang ilmu, yakni orang-orang yang cakap untuk bekerja dalam istana raja, supaya mereka diajarkan tulisan dan bahasa orang Kasdim. 
1:5 Dan raja menetapkan bagi mereka pelabur setiap hari dari santapan raja dan dari anggur yang biasa diminumnya. Mereka harus dididik selama tiga tahun, dan sesudah itu mereka harus bekerja pada raja. 
1:6 Di antara mereka itu ada juga beberapa orang Yehuda, yakni Daniel, Hananya, Misael dan Azarya. 
1:7 Pemimpin pegawai istana itu memberi nama lain kepada mereka: Daniel dinamainya Beltsazar, Hananya dinamainya Sadrakh, Misael dinamainya Mesakh dan Azarya dinamainya Abednego. 
1:8 Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya. 
1:9 Maka Allah mengaruniakan kepada Daniel kasih dan sayang dari pemimpin pegawai istana itu; 
1:10 tetapi berkatalah pemimpin pegawai istana itu kepada Daniel: "Aku takut, kalau-kalau tuanku raja, yang telah menetapkan makanan dan minumanmu, berpendapat bahwa kamu kelihatan kurang sehat dari pada orang-orang muda lain yang sebaya dengan kamu, sehingga karena kamu aku dianggap bersalah oleh raja." 
1:11 Kemudian berkatalah Daniel kepada penjenang yang telah diangkat oleh pemimpin pegawai istana untuk mengawasi Daniel, Hananya, Misael dan Azarya: 
1:12 "Adakanlah percobaan dengan hamba-hambamu ini selama sepuluh hari dan biarlah kami diberikan sayur untuk dimakan dan air untuk diminum; 
1:13 sesudah itu bandingkanlah perawakan kami dengan perawakan orang-orang muda yang makan dari santapan raja, kemudian perlakukanlah hamba-hambamu ini sesuai dengan pendapatmu.
1:14Didengarkannyalah permintaan mereka itu, lalu diadakanlah percobaan dengan mereka selama sepuluh hari. 
1:15 Setelah lewat sepuluh hari, ternyata perawakan mereka lebih baik dan mereka kelihatan lebih gemuk dari pada semua orang muda yang telah makan dari santapan raja. 
1:16Kemudian penjenang itu selalu mengambil makanan mereka dan anggur yang harus mereka minum, lalu memberikan sayur  kepada mereka. 
1:17 Kepada keempat orang muda itu Allah memberikan pengetahuan dan kepandaian tentang berbagai-bagai tulisan dan hikmat, sedang Daniel juga mempunyai pengertian tentang berbagai-bagai penglihatan dan mimpi. 
1:18 Setelah lewat waktu yang ditetapkan raja, bahwa mereka sekalian harus dibawa menghadap, maka dibawalah mereka oleh pemimpin pegawai istana itu ke hadapan Nebukadnezar. 
1:19 Raja bercakap-cakap dengan mereka; dan di antara mereka sekalian itu tidak didapati yang setara dengan Daniel, Hananya, Misael dan Azarya; maka bekerjalah mereka itu pada raja. 
1:20 Dalam tiap-tiap hal yang memerlukan kebijaksanaan dan pengertian, yang ditanyakan raja kepada mereka, didapatinya bahwa mereka sepuluh kali lebih cerdas dari pada semua orang berilmu dan semua ahli jampi di seluruh kerajaannya. 
1:21 Daniel ada di sana sampai tahun pertama pemerintahan Koresh.

Arti integritas dalam KBBI
integritas/in·teg·ri·tas/ n mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan; kejujuran; (KBBI)

Pengantar
Integritas merupakan sebuah kata yang amat populer, terutama di kalangan pelayanan mahasiswa. Dalam berbagai literatur, integritas diartikan kualitas hidup dari seseorang yang dikaitkan dengan kejujuran dan moralitas yang teguh; atau sebuah standar yang tinggi dalam mengerjakan pekerjaan, di mana seseorang dengan teguh mempertahankan kualitas hasil kerjanya. 
Mempertahankan integritas hidup bukanlah hal yang mudah. Ada begitu banyak tantangan dalam hidup sehingga integritas terus menerus harus diperjuangkan. Tantangan ini ada sejak bangku kuliah, dan akan semakin nyata dan berat ketika alumni. Dalam kesempatan ini mari belajar dari salah satu teladan Alkitab yang berjuang mempertahankan integritasnya di tengah bangsa yang tidak mengenal TUHAN, Allah Israel.

Daniel merupakan seorang muda dengan kualitas yang Woowww bahkan untuk jaman ini (ayat 3, 4): 
  1. Keturunan ningrat (raja/kaum bangsawan) Kerajaan Yehuda. 
  2. Pemuda yang tidak bercela/cacat (blemish [ESV]; without any physical defect [NIV]). 
  3. Berperawakan baik (handsome [NIV]). 
  4. Terampil dalam berbagai macam hikmat (skillful in all wisdom [ESV]). 
  5. Diberkahi dengan pengetahuan (endowed with knowledge [ESV]). 
  6. Cepat mengerti (quick to understand [NIV]). 
  7. Memenuhi kualifikasi (standar kompetensi) untuk bekerja di istana raja Babel. Daniel beserta Hananya, Misael, Azarya, dan pemuda-pemuda Israel lainnya merupakan bagian dari bangsa Yehuda yang dibuang ke Babel setelah Yoyakim, Raja Yehuda, ditawan oleh Nebukadnezar (II Taw. 36:5-8). Beberapa penafsir memperkirakan Daniel sementara berada dalam usia remaja ketika ia diangkut sebagai orang buangan ke Babel.
Tantangan 
Daniel dkk menjalani hidup yang tampaknya menyenangkan dan mewah namun sebenarnya penuh tantangan terhadap iman mereka dan resiko yang mengancam mereka. 
  1. Lahir dalam masa kemerosotan iman bangsanya, dan bertumbuh dewasa dalam lingkungan yang menyembah dewa asing. Kita mengingat kembali bahwa pada masa tua Raja Salomo, ia mulai mengikuti praktek penyembahan berhala yang dilakukan oleh istri-istrinya (I Raj. 11). Semenjak itu Israel pun mulai mengalami degradasi iman. Tahun-tahun terakhir Yehuda (masa pembuangan Daniel) sudah merupakan masa yang sangat kelam. Penyembahan berhala begitu marak dilakukan. Sangat mungkin masyarakat Yehuda sendiri telah melupakan siapa Tuhan yang menuntun bangsa ini keluar dari perbudakan di Mesir. 
  2. Babelisasi Telah sedikit kita singgung di atas tentang usaha menjadikan Daniel cs sepenuhnya Babel. Mereka didoktrinasi dengan berbagai macam pengajaran yang sangat “Babel”.
  3. Kondisi rekan sebangsa yang juga dibuang Kondisi ini kira-kira tercipta akibat tantangan nomor 1 dan 2. Jika kita membaca dengan teliti Daniel pasal 1, maka kita tahu bahwa yang mendapat “didikan” khusus bukan hanya Daniel, Hananya, Misael, dan Azarya, yang ada dalam kelompok tersebut, tetapi juga ada pemuda-pemuda Israel lainnya (1:3,6). Hanya Daniel yang disebutkan secara spesifik mengambil komitmen untuk tidak menajiskan dirinya dengan makanan yang disediakan (1:8), dan kemudian ternyata Hananya, Misael, dan Azarya turut serta dengan Daniel.
  4. Pandangan tentang dewa yang kalah Pada masa lampau terdapat sebuah pemahaman bahwa dalam peperangan antar bangsa, ilah-ilah atau dewa-dewa yang disembah oleh masing-masing bangsa turut berperang. Kekalahan suatu bangsa diinterpretasikan juga sebagai kekalahan dewa bangsa tersebut dari dewa bangsa penakluk.
  5. Kehilangan nyawa Bila kita meluaskan penggalian hingga ke beberapa bagian selanjutnya dari kitab Daniel, maka kita melihat bahwa Daniel ada di sana pada masa kerajaan Babel (di bawah Nebukadnezar kemudian Belsyazar), hingga ketika akhirnya Babel jatuh ke tangan Persia-Media (Darius hingga Koresh). Sangat nampak bahwa raja memiliki pengaruh yang besar. Meskipun kerajaan dan kepemimpinan berganti, hukuman mati tetap menjadi pilihan favorit si raja (2:5; 3:5, 6:7/8). Raja-raja di masa itu kelihatannya sangat sensitif. Bila keinginannya tidak terpenuhi, maka banyak orang bisa kehilangan nyawa.
Renungan: 
Mengapa mau mempertaruhkan nyawa bagi Tuhan yang tidak ada lagi? 
Mengapa mau tetap taat pada hukum yang diberikan oleh Tuhan yang kalah, yang tidak mampu menyelamatkan umatnya dari dewa bangsa Babel? 
Mengapa menolak makanan raja? 

Mengapa tetap taat ketika rekanrekan sebangsa, atau orang-orang dalam komunitas, sudah tidak taat? 

Tiga pertanyaan di atas memang nampak sangat tajam. Bagaimana mungkin Allah meninggalkan umatNya? Dalam posisi kita yang lagi nyaman, tentu pertanyaan-pertanyaan ini nampaknya tidak relevan. Tapi mari menempatkan diri dalam posisi Daniel. Jika dalam posisi Daniel dan pertanyaan-pertanyaan ini ditanyakan, apakah jawabmu? 
Dalam kehidupan sebagai mahasiswa dan terlebih lagi alumni, kondisi yang serupa tapi tak sama dengan Daniel sering kita hadapi. Ketika ada sebuah masalah yang besar, beban yang rasanya sangat berat, sudah dialami dalam kurun waktu yang lama, tetapi pertolongan Tuhan tak kunjung tiba, Tangan Yang Maha Kuasa itu seakan enggan menunjukkan kuasaNya. Padahal berbagai usaha sudah dilakukan, doa dipanjatkan dengan tak putus-putusnya. Dalam kondisi seperti ini, jika ada sebuah solusi tetapi sebenarnya kita sadar jalan keluar itu bertentangan dengan kehendak Tuhan, apa yang mau dilakukan?
Ketika semua orang di sekeliling kita tawar-menawar dengan dunia, bahkan orang-orang yang kita tahu mereka dulunya punya prinsip hidup yang sama (pengurus UPK, teman KK, alumni, PKK) telah mengikuti prinsip hidup dunia, masihkah kita mau bertahan meskipun seorang diri? Daniel, Hananya, Misael, dan Azarya menunjukkan ketangguhan iman mereka dalam kondisi yang demikian. Bagaimana dengan kamu?

Prestasi Iman Daniel 
Apa yang sebenarnya menjadi prestasi dari Daniel beserta tiga rekannya tersebut? Apakah kepintaran yang lebih? Apakah kemampuan menafsir mimpi? Apakah jabatan yang tinggi dalam pemerintahan?

Jika membaca bagian pertama kitab Daniel (pasal 1-6) kita melihat bahwa mereka beroleh prestasi-prestasi besar. Mereka memang dikaruniai Tuhan kemampuan yang luar biasa. Tetapi apakah itu yang menjadi prestasi utama? Apakah pencapaian utama Daniel dkk hanyalah pada aspek-aspek tersebut? Bagi saya pribadi, hal-hal tersebut adalah prestasi namun bukan yang terutama!

Lalu apa yang sebenarnya merupakan prestasi utama mereka? 
Berkatalah raja (Nebukadnezar) kepada Daniel: "Sesungguhnyalah, Allahmu itu Allah yang mengatasi segala allah dan Yang berkuasa atas segala raja, dan Yang menyingkapkan rahasiarahasia, sebab engkau telah dapat menyingkapkan rahasia itu." (Dan. 2:47)

“(6-27) Bersama ini kuberikan perintah, bahwa di seluruh kerajaan yang kukuasai orang harus takut dan gentar kepada Allahnya Daniel, sebab Dialah Allah yang hidup, yang kekal untuk selama-lamanya; pemerintahan-Nya tidak akan binasa dan kekuasaan-Nya tidak akan berakhir. (6-28) Dia melepaskan dan menolong, dan mengadakan tanda dan mujizat di langit dan di bumi, Dia yang telah melepaskan Daniel dari cengkaman singasinga." (Dan. 6:26, 27)

Dituliskan bahwa dalam 3 kesempatan berbeda Daniel, Hananya, Misael, dan Azarya mengalami ancaman terhadap nyawa mereka. Namun dalam 3 kesempatan ini pula mereka berhasil mempertahankan iman mereka. Dalam 3 kesempatan ini pula kita melihat pengakuan akan kemahakuasaan TUHAN, Allah Israel muncul dari mulut Nebukadnezar (2 kali) dan Darius. Raja yang sebenarnya kafir, memiliki ilah atau dewa bangsanya masing-masing, yang sudah berhasil menghancurkan Yehuda, akhirnya mengakui kemahakuasaan TUHAN, yang disembah oleh bangsa yang mereka kalahkan. Daniel beserta 3 rekannya tersebut memenuhi salah satu fungsi Israel sebagai bangsa yang akan membawa berkat bagi bangsa-bangsa lainnya. Dalam hal ini berkat tersebut ada dalam bentuk pengenalan dan pengakuan terhadap TUHAN, Allah yang sejati.

Dalam kehidupan kita saat ini, prestasi seringkali dinilai dalam bentuk angka, entah itu IPK bagi mahasiswa atau harta bagi alumni. Nilai-nilai hidup kita sekarang seringkali dipengaruhi oleh nilai dunia, sehingga untuk memperoleh apa yang dipandang baik oleh dunia maka kita pun tawar menawar dengan dosa.

Seringkali kita penyerahan diri kita parsial dan tidak utuh. Padahal jika mengingat kembali materi dan komitmen di Bible Camp, kita tahu bahwa kita seharusnya menempatkan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi. Sayangnya kita cenderung hanya mau menerima Dia sebagai Juruselamat tapi tidak sebagai Tuhan yang berkuasa dan berotoritas penuh dalam kehidupan kita. Artinya untuk bagian-bagian dalam hidup kita, kita masih lebih memilih untuk hidup aman dan nyaman daripada mengambil resiko mempertahankan integritas.

Mari mengingat kembali bahwa Tuhan menuntut kita bukan hanya bekerja jujur, tapi mengerjakan segala sesuatu dengan sebaik mungkin sebagai bentuk tanggungjawab kita terhadap Tuhan (bdk. Kol. 3:23). Jika kita sudah tahu tuntutan ini dan mengabaikannya, maka kita tidak berintegritas. Bagi mahasiswa, jika mengerjakan tugas kuliah, kerjakanlah tugas itu seperti mengerjakannya untuk Allah bukan semata untuk diperiksa dosen dan mendapat nilai yang bagus. Sebagai alumni, bekerja dengan maksimal sebagai bentuk pengabdian pada Tuhan, demi kemajuan masyarakat, bukan sekedar remunerasi.

Penutup 
Hidup mempertahankan integritas, meninggalkan zona nyaman dalam hidup, membiarkan Tuhan berkuasa penuh bukanlah hal yang enak dan mudah. Terutama ketika kita ada dalam kondisi terjepit dan Tuhan sepertinya tidak mendengarkan doa kita. Tetapi melihat komitmen Daniel dan ketiga rekannya, maka kita seharusnya sadar akan apa yang harus kita lakukan sebagai mahasiswa dan alumni Kristen. Terutama bagi yang masih mahasiswa, hidup berintegritas dan berusaha melakukan semua hal sebaik mungkin harus dilatih sejak mahasiswa. 
Ingatlah bahwa tujuan akhir dari semua yang kita lakukan dan kita perbuat mengarah pada kemuliaan Allah. Mari berjuang mempertahankan integritas, mari hidup memuliakan Allah.

Demikian lah, artikel kali ini kiranya bisa memberkati teman-teman sekalian. Tuhan Yesus Memberkati.

Ibadah PPA Moments : 













Komentar

Postingan populer dari blog ini

Susunan Panitia Bible Camp XXVI

SUSUNAN PANITIA BIBLE CAMP XXVI  NON SEKSI                                                                                    KETUA FENNY NELWAN (SIPIL 2009) 0431-0894265/085256308886 WAKA I HIZKIA MAMESAH (SIPIL  2009) 085256309553 WAKA II DEDDY KAKUNSI (ELEKTRO 2009)  08234763198/081356892656 WAKA III GERALD MINGKI (PWK 2009)  085796179611 SEKRETARIS CHRISTY RANTUNG (SIPIL 2009) 085298832601 WASEK RICHARD SAPANG (SIPIL 2010) 085656599285 BENDAHARA THYAC KORAH (SIPIL 2009) 085256223204                                         ...

Nama-nama Tim Kerja Retreat Penyusunan Program Pelayanan (RP3) periode 2013-2014

Syalom, pada tanggal 18 Oktober 2013, bertepatan dengan perayaan ibadah syukur HUT UPK-Kr FT Unsrat ke-24 telah diteguhkan Tim Kerja Retreat Penyusunan Program Pelayanan (RP3) periode 2013-2014. Dan berikut susunan Tim Kerja RP3 yang telah diteguhkan. Kevin Kindangen Sipil Ketua Atika Chatrina Siwi Sipil Wakil Ketua I Truly Pompana Sipil Wakil Ketua II Frietz Franklyn Mandagi Sipil Wakil Ketua III Febriani Ribka Pesik PWK Sekretaris Michele Meylita Watuseke Arsitek Bendahara Seksie Acara Anna Gabriella Palilingan (*) Sipil Navy Junior Sompie Sipil Praisy G. Kaeng Sipil Brenda Frisheila Maleke Sipil Kindly Anugerah I. Pangauw PWK Falentino Andre Tukusan IT Bilina Tayu Sipil Stafira Fransisca Salmon IT Elza Yustin Landimuru Arsitek Eliska Stevinda Green Rumagit PWK Melania Kala...