Barangkali manusia bisa disebut sebagai makhluk tukang komplain. Yang diberi warna rambut hitam pengennya punya rambut pirang. Yang keriting pengen lurus sedangkan yang lurus pengen keriting. Yang gemuk pengen lebih kurus, yang kurus pengen lebih gemuk. Yang miskin pengen kaya raya. Yang bergelimang harta pengen hidup sederhana asal bahagia. Kalo hujan pengen cuaca cerah, kalo lama enggak turun hujan juga mengeluh. Persis seperti gambaran orang Israel yang terus menerus mengeluh selama perjalanannya menuju ke Kanaan.

Saudara, sadarkah kita bahwa complaining adalah dosa? Menggerutu, mengeluh, protes dan mengomel adalah bentuk pemberontakan kita atas kehendak Allah. Bilangan 14:11 TB-LAI memakai istilah “menista”. Terj. NIV menyebutnya “provoke”, AV = “reject”, dan BIS = “melawan”. Berarti di mata Tuhan, ketika kita mengeluh, hal itu sama dengan menghasut, menolak, bahkan melawan Tuhan. Itulah sebabnya, hukuman bagi si tukang complain tidak tanggung-tanggung. Tuhan melakukan kepada mereka tepat seperti apa yang mereka keluhkan. So, masih berani anggap enteng complaining?
(spirtgirls)
Komentar
Posting Komentar