Selamat Pagi Fatekers' teman-teman...mari membaca... Tuhan Memberkati_Admin
Bacaan: Amsal 15:1-4,23
Seseorang bersukacita karena jawaban yang diberikannya, dan alangkah baiknya perkataan yang tepat pada waktunya!- Amsal 15:23
Ingat Australia, Anda pasti ingat dengan bumerang, alat berburu yang sangat khas dari suku Aborigin. Bumerang merupakan salah satu senjata yang unik dibandingkan dengan senjata-senjata lainnya. Apa keistimewaannya? Bumerang akan kembali dengan sendirinya jika tidak mengenai sasaran. Adanya pergeseran titik berat pada bumerang menyebabkan perputaran ke arah semula.
Geli juga ketika ingat pengalaman sederhana ini. Saya ada janji untuk ketemu dengan salah seorang teman. Karena teman tak kunjung datang, tak ada salahnya saya jalan-jalan di sekitar tempat itu dan mulai melihat barang-barang yang dipajang di sana. Just killing time, demikian pikir saya. Lalu ketika melihat sebuah barang yang cukup menarik, saya iseng bertanya harganya meski tidak ada niatan sama sekali untuk membeli barang itu. Ketika penjual menyebutkan harganya, sekali lagi saya iseng untuk menawar dengan harga yang sangat rendah, karena memang saya tidak ada niat sama sekali untuk membeli barang itu. Yang membuat saya jadi gelagapan adalah ketika si penjual tahu-tahu menurunkan barang itu dan memberikannya kepada saya, tanda jadi transaksi. Cukup menyesal karena saya sebenarnya hanya iseng saja, tapi sekarang harus merogoh kocek untuk barang yang tak ingin saya beli. Meski demikian, bersyukur karena saya dapat sebuah pelajaran berharga, hati-hati dengan setiap kata yang keluar dari mulut kita, karena itu bisa menyulitkan kita.
Bumerang bisa jadi senjata makan tuan, demikian juga halnya dengan perkataan yang keluar dari mulut kita. Perkataan yang tak tepat waktu untuk diucapkan, perkataan yang tidak tepat kepada siapa harus dikatakan, perkataan kosong, sembrono dan perkataan yang sia-sia kadangkala bisa menyulitkan diri kita sendiri pada akhirnya. Itu sebabnya orang bijak akan berpikir berkali-kali sebelum mengeluarkan satu perkataan, bukannya berkata-kata dulu baru kemudian berpikir dengan apa yang sudah dikatakan. Kalau kita mau sedikit lebih jujur, bukankah banyak kesulitan dan masalah yang kita hadapi sekarang ini sebagai akibat perkataan kita yang sembrono dan tak tepat pada waktunya?
(sumber)
Bacaan: Amsal 15:1-4,23
Seseorang bersukacita karena jawaban yang diberikannya, dan alangkah baiknya perkataan yang tepat pada waktunya!- Amsal 15:23
Ingat Australia, Anda pasti ingat dengan bumerang, alat berburu yang sangat khas dari suku Aborigin. Bumerang merupakan salah satu senjata yang unik dibandingkan dengan senjata-senjata lainnya. Apa keistimewaannya? Bumerang akan kembali dengan sendirinya jika tidak mengenai sasaran. Adanya pergeseran titik berat pada bumerang menyebabkan perputaran ke arah semula.
Geli juga ketika ingat pengalaman sederhana ini. Saya ada janji untuk ketemu dengan salah seorang teman. Karena teman tak kunjung datang, tak ada salahnya saya jalan-jalan di sekitar tempat itu dan mulai melihat barang-barang yang dipajang di sana. Just killing time, demikian pikir saya. Lalu ketika melihat sebuah barang yang cukup menarik, saya iseng bertanya harganya meski tidak ada niatan sama sekali untuk membeli barang itu. Ketika penjual menyebutkan harganya, sekali lagi saya iseng untuk menawar dengan harga yang sangat rendah, karena memang saya tidak ada niat sama sekali untuk membeli barang itu. Yang membuat saya jadi gelagapan adalah ketika si penjual tahu-tahu menurunkan barang itu dan memberikannya kepada saya, tanda jadi transaksi. Cukup menyesal karena saya sebenarnya hanya iseng saja, tapi sekarang harus merogoh kocek untuk barang yang tak ingin saya beli. Meski demikian, bersyukur karena saya dapat sebuah pelajaran berharga, hati-hati dengan setiap kata yang keluar dari mulut kita, karena itu bisa menyulitkan kita.
Bumerang bisa jadi senjata makan tuan, demikian juga halnya dengan perkataan yang keluar dari mulut kita. Perkataan yang tak tepat waktu untuk diucapkan, perkataan yang tidak tepat kepada siapa harus dikatakan, perkataan kosong, sembrono dan perkataan yang sia-sia kadangkala bisa menyulitkan diri kita sendiri pada akhirnya. Itu sebabnya orang bijak akan berpikir berkali-kali sebelum mengeluarkan satu perkataan, bukannya berkata-kata dulu baru kemudian berpikir dengan apa yang sudah dikatakan. Kalau kita mau sedikit lebih jujur, bukankah banyak kesulitan dan masalah yang kita hadapi sekarang ini sebagai akibat perkataan kita yang sembrono dan tak tepat pada waktunya?
(sumber)
Komentar
Posting Komentar