Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus karena atas anugerah-Nya, UPK-Kr. FT Unsrat boleh kembali mengadakan salah satu program dari BP Doa yaitu Doa Dwi Mingguan (DDM) pada hari Rabu, 21 Maret 2018.
Pada DDM kali ini yang bertemakan ‘Teguh Berdoa’, melalui pembicara Pdt Yorry Deki Tuwo Dip.Th kita diajarkan untuk dapat membangun kembali kehidupan berdoa kita sama seperti Daniel yang menyadari bahwa melalui doa, Tuhan mampu memberikan jalan keluar dalam kehidupannya. Daniel bahkan bukan hanya berdoa dan meminta, melainkan juga mengadakan mezbah atau ibadah dan memuji Tuhan sebanyak 3 kali sehari (Daniel 6:11-12) . Ia tahu bahwa kuasa yang lebih besar dalam kehidupannya adalah Tuhan. Ia yakin bahwa Allah sanggup memenuhi kebutuhannya.
Dalam kehidupan sehari-hari, terkadang manusia hanya menuntut jawaban dari doa saja. Manusia hanya mau yang instan dan tidak ingin melaui proses menderita. Itulah sebabnya mengapa banyak orang Kristen yang masih malas berdoa, yaitu karena mereka tidak pernah merenungkan penderitaan Yesus. Manusia cenderung tergiur dengan tawaran duniawi yang kemudian menjauhkan dirinya untuk datang berdoa kepada Tuhan dan menghindari proses penderitaan yang Tuhan berikan. Padahal Tuhan Yesus menghendaki agar kita belajar menderita dan mengambil bagian dalam penderitaan Kristus.
Saudara, sudahkah kita menyediakan waktu khusus kita untuk datang berdoa kepada Tuhan? Sudahkah kita memberi waktu untuk menderita bagi Tuhan? Salah satu kunci untuk melakukan doa yaitu dengan memiliki iman percaya kita melalui firman Tuhan dan Roh Kudus. Karena melalui firman-Nya, kita boleh disadarkan bahwa hanya kuasa Allah yang sanggup membuka jalan dan memberikan jawaban atas setiap pergumulan kita. Bahkan ketika kita merasa bahwa doa kita belum juga dijawab oleh Tuhan, teruslah berdoa. Karena Tuhan pasti akan menganugerahkan rencana-Nya seturut dengan kehendak Allah. Mari kita memulai kehidupan berdoa yang teguh, baik secara pribadi maupun dalam persekutuan dan memberi waktu kita untuk menderita bagi Tuhan.
Pada DDM kali ini yang bertemakan ‘Teguh Berdoa’, melalui pembicara Pdt Yorry Deki Tuwo Dip.Th kita diajarkan untuk dapat membangun kembali kehidupan berdoa kita sama seperti Daniel yang menyadari bahwa melalui doa, Tuhan mampu memberikan jalan keluar dalam kehidupannya. Daniel bahkan bukan hanya berdoa dan meminta, melainkan juga mengadakan mezbah atau ibadah dan memuji Tuhan sebanyak 3 kali sehari (Daniel 6:11-12) . Ia tahu bahwa kuasa yang lebih besar dalam kehidupannya adalah Tuhan. Ia yakin bahwa Allah sanggup memenuhi kebutuhannya.
Dalam kehidupan sehari-hari, terkadang manusia hanya menuntut jawaban dari doa saja. Manusia hanya mau yang instan dan tidak ingin melaui proses menderita. Itulah sebabnya mengapa banyak orang Kristen yang masih malas berdoa, yaitu karena mereka tidak pernah merenungkan penderitaan Yesus. Manusia cenderung tergiur dengan tawaran duniawi yang kemudian menjauhkan dirinya untuk datang berdoa kepada Tuhan dan menghindari proses penderitaan yang Tuhan berikan. Padahal Tuhan Yesus menghendaki agar kita belajar menderita dan mengambil bagian dalam penderitaan Kristus.
Saudara, sudahkah kita menyediakan waktu khusus kita untuk datang berdoa kepada Tuhan? Sudahkah kita memberi waktu untuk menderita bagi Tuhan? Salah satu kunci untuk melakukan doa yaitu dengan memiliki iman percaya kita melalui firman Tuhan dan Roh Kudus. Karena melalui firman-Nya, kita boleh disadarkan bahwa hanya kuasa Allah yang sanggup membuka jalan dan memberikan jawaban atas setiap pergumulan kita. Bahkan ketika kita merasa bahwa doa kita belum juga dijawab oleh Tuhan, teruslah berdoa. Karena Tuhan pasti akan menganugerahkan rencana-Nya seturut dengan kehendak Allah. Mari kita memulai kehidupan berdoa yang teguh, baik secara pribadi maupun dalam persekutuan dan memberi waktu kita untuk menderita bagi Tuhan.
Komentar
Posting Komentar