Syalom, puji syukur kehadirat Tuhan karena atas penyertaannya Doa Dwi Mingguan di tgl 14 Mei 2014 dengan tema "Ketika Sibuk, Masihkah Kita Berdoa?" telah berjalan dengan baik seturut kehendak-Nya.
Doa Dwi Mingguan kali ini sedikit berbeda dalam hal susunan acaranya. Biasanya setelah Praise and Worship akan ada Motifasi Firman dari pembicara, namun kali ini dikarenakan pembicara terjebak macet, susunan acaranyapun dirubah menjadi PW, sharing doa, doa bersama dan motifasi Firman jadi yang terakhir. Walaupun susunan sedikit berubah, tidak membuat antusias mahasiswa Kristen bahkan PPA mengikuti Doa Dwi Mingguan kali ini. Kurang lebih 19 orang mahasiswa Kristen termasuk PPA mengikuti Doa Dwi Mingguan kali ini.
DDM di minggu ini dipimpin oleh kak Olden Tindage dengan pembacaan ada di Markus 1:29-39. Di pembacaan ini menceritakan bagaimana pelayanan Yesus yang menyembuhkan Ibu mertua Simon Petrus yang sakit demam. Dan ternyata setelah menyembuhkannya, banyak orang berdatangan berkerumun di depan pintu rumah untuk disembuhkan dari penyakit bahkan menyembuhkan orang yang kerasukan setan. Dari ayat 29-34 ini, jelas terlihat bagaimana pelayanan Yesus yang sungguh melelahkan karena melayani banyak orang sakit dan kesurupan. Dan ditengah kesibukkan itu, apa yang dilakukan Yesus? Apakah dia bersungut-sungut ingin berhenti melayani? Coba teman-teman baca di ayat selanjutnya, ayat 35.
Kak Olden Tindage saat membagikan motifasi firman |
Doa Dwi Mingguan kali ini sedikit berbeda dalam hal susunan acaranya. Biasanya setelah Praise and Worship akan ada Motifasi Firman dari pembicara, namun kali ini dikarenakan pembicara terjebak macet, susunan acaranyapun dirubah menjadi PW, sharing doa, doa bersama dan motifasi Firman jadi yang terakhir. Walaupun susunan sedikit berubah, tidak membuat antusias mahasiswa Kristen bahkan PPA mengikuti Doa Dwi Mingguan kali ini. Kurang lebih 19 orang mahasiswa Kristen termasuk PPA mengikuti Doa Dwi Mingguan kali ini.
DDM di minggu ini dipimpin oleh kak Olden Tindage dengan pembacaan ada di Markus 1:29-39. Di pembacaan ini menceritakan bagaimana pelayanan Yesus yang menyembuhkan Ibu mertua Simon Petrus yang sakit demam. Dan ternyata setelah menyembuhkannya, banyak orang berdatangan berkerumun di depan pintu rumah untuk disembuhkan dari penyakit bahkan menyembuhkan orang yang kerasukan setan. Dari ayat 29-34 ini, jelas terlihat bagaimana pelayanan Yesus yang sungguh melelahkan karena melayani banyak orang sakit dan kesurupan. Dan ditengah kesibukkan itu, apa yang dilakukan Yesus? Apakah dia bersungut-sungut ingin berhenti melayani? Coba teman-teman baca di ayat selanjutnya, ayat 35.
Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi keluar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana.
(Markus 1:35)
Ternyata di tengah kelelahan fisik setelah melayani, Yesus bangun di pagi hari di saat hari masih gelap untuk berdoa. Bagian ini banyak memberikan pelajaran bagi kita. Biasanya kita sebagai mahasiswa Kristen yang telah sibuk dengan berbagai asistensi bahkan tugas, akan melupakan bagian Doa ini. Bahkan mungkin dengan kelelahan fisik kita, kita beristirahat memulihkan kondisi tanpa berdoa. Berbeda dengan Yesus, yang mungkin saja Dia tidak memiliki waktu tidur yang cukup, dan ternyata bangun di pagi hari untuk berdoa.
Dan ternyata aktifitas Yesus tidak berhenti setelah Dia berdoa. Ketika Simon mendapati Yesus di tempat yang sunyi sementara berdoa, Yesus memerintahkan murid-murid-Nya untuk pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan supaya Yesus bisa memberitakan Injil di lebih banayak lagi orang. Dan pergilah Yesus ke Galilea untuk memberitakan Injil dan mengusir setan-setan. Disini terlihat bagaimana Yesus melayani secara total. Di saat mungkin kita sebagai mahasiswa menyerah akan setiap aktifitas dan memilih untuk beristirahat dan bermasalas-malasan, Yesus memberikan contoh bagi kita bagaimana ditengah kesibukkan-Nya, dia masih berdoa dan terus melayani. Apa yang dilakukaan Yesus baikknya menjadi teladan bagi kita sebagai mahasiswa Kristen. semoga di tengah kesibukkan kita, kita tetap waktu khusu untuk berdoa, berkomunikasi dengan Tuhan.
Kak Olden di akhir motifiasi Firmannya, menantang peserta DDM dengan sebuah pertanyaan,
Dan ternyata aktifitas Yesus tidak berhenti setelah Dia berdoa. Ketika Simon mendapati Yesus di tempat yang sunyi sementara berdoa, Yesus memerintahkan murid-murid-Nya untuk pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan supaya Yesus bisa memberitakan Injil di lebih banayak lagi orang. Dan pergilah Yesus ke Galilea untuk memberitakan Injil dan mengusir setan-setan. Disini terlihat bagaimana Yesus melayani secara total. Di saat mungkin kita sebagai mahasiswa menyerah akan setiap aktifitas dan memilih untuk beristirahat dan bermasalas-malasan, Yesus memberikan contoh bagi kita bagaimana ditengah kesibukkan-Nya, dia masih berdoa dan terus melayani. Apa yang dilakukaan Yesus baikknya menjadi teladan bagi kita sebagai mahasiswa Kristen. semoga di tengah kesibukkan kita, kita tetap waktu khusu untuk berdoa, berkomunikasi dengan Tuhan.
Kak Olden di akhir motifiasi Firmannya, menantang peserta DDM dengan sebuah pertanyaan,
"Jikalau Yesus yang menjadi manusia masih membutuhkan komunikasi dengan Bapa, bagaimana dengan kita?"
Semoga dengan pertanyaan dari kak Olden ini menyadarkan kita betapa pentingnya waktu Doa itu dan menyadarkan kita akan posisi kita saat ini yaitu manusia berdosa yang seharusnya punya komunikasi yang baik dengan Tuhan.
Teman-teman yang rindu mengalami pertumbuhan rohani dalam bagian Doa dan ingin punya teman sharing untuk membagi pokok-pokok doa, silakan datang di kegiatan Doa Dwi Mingguan yang dilaksanakan 2 minggu sekali di ruang sekre UPK, hari rabu jam 4 sore.
Sampai jumpa di DDM dua minggu depan. :)
Sampai jumpa di DDM dua minggu depan. :)
Suasana saat DDM |
Suasana saat DDM |
Komentar
Posting Komentar