Kacang lupa kulit adalah ungkapan kiasan untuk menyebut orang yang lu pa akan masa lalunya dan menjadi som bong. Misalnya, seorang gadis berasal dari desa, merantau ke kota, berhasil men ja di artis terkenal, lalu sikap dan perilakunya ber ubah menjadi sok, jauh dari tata kra ma. Ungkapan itu juga bisa dike nakan pa da orang yang tidak tahu ber te ri ma kasih, lu pa akan jasa-jasa orang yang pernah me nolong dan membe sar kan nya. Seperti si Malin Kundang, tokoh dalam sa lah satu ce rita rakyat dari Suma tra Ba rat. Malin Kun dang adalah pe mu da yang me raih ke suk sesan di ran tau, te tapi ke mudian ia ti dak mau meng a kui ibu nya sen diri, se hing ga di kutuk men jadi ba tu. Tuhan sangat tidak berkenan dengan si kap “kacang lupa kulit”. Itulah sebabnya berulang kali Dia meng i ngat kan umat Israel tentang status mereka dulu, yaitu sebagai bu dak-budak di Mesir, dan bahwa Tuhanlah yang telah mem bebas kan mereka (a yat 15). Tujuannya supaya mereka tetap me ngan dal kan Tuhan, dan tidak berpaling kepada ilah-ilah lain. Sekaligus su pa ya mereka juga me miliki empati dan kepekaan un tuk membantu orang lain yang mem butuhkan seperti mereka dulu (ayat 13,14). Maka, baiklah kita terus mengingat karya kasih Tuhan dalam hi dup kita, sehingga kita selalu terdorong untuk memakai segala yang ada pada kita untuk kemuliaan-Nya. Dan, baiklah kita juga ti dak melupakan peran dan jasa orang lain dalam setiap kesuksesan yang kita raih, sehingga kita bisa tetap menunjukkan rasa terima ka sih kita ke pada mereka. Bukan seperti kacang yang lupa pada kulitnya
Renunganharin.net
Renunganharin.net
Komentar
Posting Komentar