Ternyata bukan cuma anak sekolah yang ikutan bimbingan konseling. Pasangan yang sedang dimabuk Seks itu enak. There i say it. Makanya banyak orang gak mau mati kalo belum kawin (maksudnya merasakan seks –red). Tapi kenapa Tuhan melarang kita melakukannya jika bukan dengan istri/suami kita? Apa Tuhan itu jahat dan egois? Udah nyiptain seks tapi lalu membatasinya juga. Bikin kita sengsara aja!
Setelah dicari tahu, ternyata banyak ahli juga setuju tuh dengan konsep bahwa seks diluar nikah itu gak OK. Ini hasil penelitian mereka:
#1. Resiko terkena penyakit yang ditularkan melalui seks jadi tipis.
Sekarang ini PMS (Penyakit Menular Seksual) banyak banget jenisnya. Ada yang gak bisa sembuh lagi, ada juga yang kambuh-kambuhan. Waduh, jangan sampai kena deh. Orang bilang seks yang aman itu ya nggak melakukan seks, terhindar dari segala resiko penyakit kelamin, selain itu? Ya resikolah..
#2. Lebih mudah bercerai.
Survey menunjukkan bahwa orang yang melakukan seks sebelum menikah cenderung meremehkan lembaga pernikahan. Katanya pernikahan itu gak ada poinnya, hanya selembar kertas. Umumnya kalo dia entar menikah, akan lebih mudah untuk mengalami kegagalan, alias cerai. Ketahanan memegang komitmen pernikahannya jadi lebih rendah.
#3. Kita akan lebih menghargai pasangan kita.
Ternyata kebiasaan ML sebelum nikah seringkali membuat masalah kecil tersulut menjadi pertengkaran besar. Karena tanpa sadar, ada rasa kurang menghargai, memandang rendah integritas pribadi satu sama lain. Seringkali pada waktu berantem terlintas dalam benak masing-masing menganggap rendah pasangan, murahan, gampangan, dsb.
#4. Resiko keturunan kita hancur makin tinggi.
Kalau semua hal di atas digabung jadi satu, kira-kira keluarga yang terbangun bakal seperti apa ya? Anak-anak yang tumbuh di keluarga seperti itu bakal seperti apa ya? Bill Cosby bilang dalam acara Oprah, itulah penyebab begitu banyak kasus kriminal yang terjadi, karena keluarga yang kurang sehat.
#5. Lebih sehat secara pikiran dan emosional juga
Ahli psikologi menemukan ternyata orang yang sudah pernah ML sebelum menikah, biasanya sedikit banyak menyimpan rasa bersalah di dalam hatinya. Ada perasaan kecewa terhadap dirinya sendiri, cenderung merasa dirinya kurang berharga, dsb. Dan itu akan terbawa terus dan mempengaruhi seluruh aspek kehidupan selanjutnya.
#6. Kemungkinan Perselingkuhan lebih tinggi
Hah, banyak berita tentang perselingkuhan. Saling tuntut di pengadilan, saling menjelekkan, padahal dulu katanya saling cinta. Ternyata penelitian menunjukan bahwa ML sebelum nikah akan membuat orang cenderung tidak menghargai pernikahan, dan lebih mudah untuk berselingkuh. Masuk akal juga ya?
#7. Waiting is a Test of True Love
Cinta itu sabar. Sesederhana itu. Kita bisa tahu setulus apa cinta pasangan kita dari seberapa ingin (atau tidak ingin) menunggu. Atau tujuannya cuma seks, seks, dan seks doang.
#8. Gak ada konsekuensi negatif!
Konsekuensi negatif membayangi. Beberapa di antaranya dapat sangat menghancurkan. Kehamilan yang tidak diinginkan, terpaksa aborsi, rusak hubungan dengan kerabat dan teman-teman – ini hanya beberapa dari banyak akibat yang harus kita hadapi kalau kita memilih untuk melakukan seks di luar nikah. Selain itu, bagaimana kalau hubungan dengan si dia ternyata tidak bertahan? Dalam jangka panjang, jauh lebih mudah untuk menghindari semuanya itu di awal.
#9. We Will Be Spiritually Healthier
Udah dosa, dibebani perasaan bersalah pula. Akhirnya gak sehat buat jiwa dan spiritual kita juga. Terus menerus kayak gini mengundang seseorang terperosok lebih dalam, lebih dalam, lalu jadi terbiasa dengan dosa… dan akhirnya mati secara rohani.
#10. We Will Show Consideration for Our Partner’s Well-Being
Kalau kita mendahulukan kepentingan pasangan kita dan mau berkat Tuhan turun dalam hidup kita dengan maksimal, kita akan menunggu sebelum melakukan seks. Tentunya kita ingin yang terbaik bagi yang kita kasihi, dan juga demi masa depan kita bersama, ya nggak?
(GFresh)
Setelah dicari tahu, ternyata banyak ahli juga setuju tuh dengan konsep bahwa seks diluar nikah itu gak OK. Ini hasil penelitian mereka:
#1. Resiko terkena penyakit yang ditularkan melalui seks jadi tipis.
Sekarang ini PMS (Penyakit Menular Seksual) banyak banget jenisnya. Ada yang gak bisa sembuh lagi, ada juga yang kambuh-kambuhan. Waduh, jangan sampai kena deh. Orang bilang seks yang aman itu ya nggak melakukan seks, terhindar dari segala resiko penyakit kelamin, selain itu? Ya resikolah..
#2. Lebih mudah bercerai.
Survey menunjukkan bahwa orang yang melakukan seks sebelum menikah cenderung meremehkan lembaga pernikahan. Katanya pernikahan itu gak ada poinnya, hanya selembar kertas. Umumnya kalo dia entar menikah, akan lebih mudah untuk mengalami kegagalan, alias cerai. Ketahanan memegang komitmen pernikahannya jadi lebih rendah.
#3. Kita akan lebih menghargai pasangan kita.
Ternyata kebiasaan ML sebelum nikah seringkali membuat masalah kecil tersulut menjadi pertengkaran besar. Karena tanpa sadar, ada rasa kurang menghargai, memandang rendah integritas pribadi satu sama lain. Seringkali pada waktu berantem terlintas dalam benak masing-masing menganggap rendah pasangan, murahan, gampangan, dsb.
#4. Resiko keturunan kita hancur makin tinggi.
Kalau semua hal di atas digabung jadi satu, kira-kira keluarga yang terbangun bakal seperti apa ya? Anak-anak yang tumbuh di keluarga seperti itu bakal seperti apa ya? Bill Cosby bilang dalam acara Oprah, itulah penyebab begitu banyak kasus kriminal yang terjadi, karena keluarga yang kurang sehat.
#5. Lebih sehat secara pikiran dan emosional juga
Ahli psikologi menemukan ternyata orang yang sudah pernah ML sebelum menikah, biasanya sedikit banyak menyimpan rasa bersalah di dalam hatinya. Ada perasaan kecewa terhadap dirinya sendiri, cenderung merasa dirinya kurang berharga, dsb. Dan itu akan terbawa terus dan mempengaruhi seluruh aspek kehidupan selanjutnya.
#6. Kemungkinan Perselingkuhan lebih tinggi
Hah, banyak berita tentang perselingkuhan. Saling tuntut di pengadilan, saling menjelekkan, padahal dulu katanya saling cinta. Ternyata penelitian menunjukan bahwa ML sebelum nikah akan membuat orang cenderung tidak menghargai pernikahan, dan lebih mudah untuk berselingkuh. Masuk akal juga ya?
#7. Waiting is a Test of True Love
Cinta itu sabar. Sesederhana itu. Kita bisa tahu setulus apa cinta pasangan kita dari seberapa ingin (atau tidak ingin) menunggu. Atau tujuannya cuma seks, seks, dan seks doang.
#8. Gak ada konsekuensi negatif!
Konsekuensi negatif membayangi. Beberapa di antaranya dapat sangat menghancurkan. Kehamilan yang tidak diinginkan, terpaksa aborsi, rusak hubungan dengan kerabat dan teman-teman – ini hanya beberapa dari banyak akibat yang harus kita hadapi kalau kita memilih untuk melakukan seks di luar nikah. Selain itu, bagaimana kalau hubungan dengan si dia ternyata tidak bertahan? Dalam jangka panjang, jauh lebih mudah untuk menghindari semuanya itu di awal.
#9. We Will Be Spiritually Healthier
Udah dosa, dibebani perasaan bersalah pula. Akhirnya gak sehat buat jiwa dan spiritual kita juga. Terus menerus kayak gini mengundang seseorang terperosok lebih dalam, lebih dalam, lalu jadi terbiasa dengan dosa… dan akhirnya mati secara rohani.
#10. We Will Show Consideration for Our Partner’s Well-Being
Kalau kita mendahulukan kepentingan pasangan kita dan mau berkat Tuhan turun dalam hidup kita dengan maksimal, kita akan menunggu sebelum melakukan seks. Tentunya kita ingin yang terbaik bagi yang kita kasihi, dan juga demi masa depan kita bersama, ya nggak?
(GFresh)
Komentar
Posting Komentar